Selasa, 23 Oktober 2012

Tsunami Matahari

Tsunami Matahari dan Teori tentang Musnahnya Alam. 

 Ada perbedaan antara apa yang disebut dengan Lidah Api dan Tsunami Matahari. Lidah Api Matahari itu merupakan respon matahari menerima aliran energy dari space di sekitar matahari. Respon itu merupakan bentuk keseimbangan. Besar-kecilnya respon itu dapat diukur dari panjang dan besarnya Lidah Api yang dijulurkan Matahari. Lidah api ada yang panjangnya sejauh 1000 kilo meter dari lapis luar matahari, atau panjangnya kira-kira sama dengan pulau Jawa. Ada juga yang panjangnya mencapai lebih dari satu juta kilometer. Lidah Api yang terpanjang ini seringkali mencapai Merkurius, maka Merkurius senantiasa terbakar. Bahkan, ketika posisi Bumi tidak terbentengi oleh Venus dan Merkurius, Lidah Api Matahari ini bisa mencapai Bumi. Ketika Bumi terbentengi, dan Merkurius terbakar, gelombang panas LIdah Api itu bisa mencapai Bumi, yang menyebabkan mengganggu magnet alam, mengganggu system satelit buatan manusia, sehingga system komunikasi terganggu.
Efek yang terjadi di Bumi seperti itu bisa juga disebabkan oleh Tsunami Matahari. Bahkan bisa lebih besar dampaknya. Sistem kelistrikan yan digarap manusia dapat mengalami gangguan berupa mati total. Iklim juga bisa berubah. Pada musim kemarau, bisa saja mengalami hujan yang sangat lebat disertai hujan petir, dan air hujannya terasa hangat. Begitu pula ketika musim penghujan, hujan akan tambah semakin lebat. Langit akan penuh electron. Sangat membahayakan bagi penerbangan. Di lapisan udara atas, kondisi oksigen bisa rusak, tetapi di lapisan bawah (permukaan bumi) cenderung normal. Efek langsungnya tidak berbahaya, tetapi efek lanjutan dalam jangka waktu ke depan akan berbahaya. Misalnya, akan terjadi kemarau yang berkepanjangan, munculnya udara yang mengandung racun, dan sebagainya.
Tsunami Matahari ini merupakan kejadian alami Matahari karena terjadinya adanya pelepasan energy inti Matahari akibat akumulasi panas yang ditimbulkan selama perputarannya. Panas yang terjadi di inti Matahari ini mengakibatkan aliran masuk energy dari space di sekitar Matahari untuk menggantikan energy inti atau mengisi ruang di inti Matahari. Pada saat itu terjadi, maka energy di sekitar Matahari akan tersedot. Sebagai penyeimbangnya, maka Matahari mengeluarkan Lidah Api.
Dampak yang lebih buruk dari Tsunami Matahari ini bisa mengakibatkan terlepasnya kerak matahari. Ketika kerak Matahari terlempar, maka serpihan-serpihannya yang berupa gas padat itu akan berhamburan menghantam tata surya yang ada di sekitarnya. Jika serpihan kerak Matahari itu mengenai planet, bintang-bintang, atau benda-benda langit di sekitar tata surya itu, maka akan mengakibatkan kerusakan yang dahsyat. Sebagai perkiraan, jika ada serpihan kerak matahari sebesar bola kaki, maka bisa mengakibatkan kebakaran hebat seluas satu daerah Kabupaten.
Terlepasnya kerak akan terjadi jika pelepasan energy dari inti Matahari sangat besar. Jika terjadi hal seperti itu, maka berarti Matahari sedang melakukan peremajaan energy. Peremajaan energy seperti itu sebenarnya bukan hanya terjadi pada Matahari saja, namun seluruh bintang-bintang mempunyai peluang seperti itu. Bahkan, mereka bukan hanya terbatas pada kondisi peremajaan saja, bahkan keausan total dari benda-benda seperti itu bisa terjadi. Kondisi yang terakhir ini yang menyebabkan musnahnya benda tersebut dari alam semesta raya ini. Maka, matahari ataupun bumi, bulan, dan planet-planet lain sejatinya bisa hancur dan musnah.
Sebenarnya, ketika kita mau melihat atau berandai dampak yang paling buruk. Mataharipun bisa meledak dan musnah dari alam semesta. Seandainya Matahari meledak, maka serpihan-serpihannya akan menghantam planet, bintang-bintang, dan benda-benda langit lain di sekitarnya. Semua yang terkena serpihan itu akan mengalami terbakar dan bisa mengakibatkan kehancuran. Kondisi yang paling menghancurkan adalah disebabkan oleh sedotan energy yang dayanya super sangat besar yang akan menyedot seluruh materi tata surya masuk ke dalam putaran arus energy tersebut. Ketika semua tersedot ke dalam pusaran itu, maka semuanya akan hangus dan hancur menjadi partikel-partikel terkecil atau atom-atom. Kondisi tarikan ni akan bertahan dalam waktu yang lama hingga seluruh materi yang ada dalam grafitasinya tersedot musnah. Hal ini sesuai dengan teori para ahli yang mengatakan bahwa ketika sebuah bintang meledak, maka akan terbentuk black hole yang menyedot semua materi di sekitar obyek yang meledak itu. Materi yang tersedot tadi juga akan "menghilang" lalu menjadi atom-atom.
Hasil pengamatanku menunjukkan bahwa hampir setiap hari terdapat setidaknya satu tata surya hilang. Bahkan sering kali dua atau tiga tata surya yang musnah karena aus. Sebagaimana hukum keseimbangan, ketika ada yang hilang, maka ada juga yang baru. Hilang dan munculnya tata surya baru itu jauh berada di bagian alam semesta yang itu tidak pernah terbayangkan sedikitpun oleh manusia. Tempatnya teramat sangat jauh. Adanya kondisi seperti itu di dalam sistem tata surya lain, maka bukan mustahil suatu saat system tata surya kita ini juga akan musnah. Kalaupun system tata surya kita ini hilang, maka dampaknya teramat sangat kecil sekali, bahkan nyaris tidak berdampak apapun bagi keseimbangan system alam semesta raya ini. Sebagai ibaratnya, kalaupun tata surya kita ini musnah, maka tidak akan masuk dalam berita Koran. Karena, system tata surya ini teramat sangat kecil jika dipandang dari sudut pandang keselurhan alam. Tata surya yang kita tempati ini tidak kelihatan. Bagaikan satu butir pasir di pantai. Kehilangannya tidak mengakibatkan apa-apa.
Oleh karena itu, yang terpenting bagi kita adalah kesadaran bahwa alam ini memang bisa rusak dan musnah, dan itu tidak perlu kita risaukan. Karena Tuhan dengan segala kemaha kuasaanNya tentu telah mempunyai agenda sendiri tentang kita manusia, alam, kelangsungan, kehancuran, penyelamatan, dan sebagainya. Berdasar kesadaran itu, maka kita perlu tetap bergiat untuk melakukan hal terbaik sesuai perintah Tuhan, merealisasikan kekhalifahan kita sebagai khalifah di muka bumi, agar kondisi rahmatan lil 'alamin betul-betul segera terwujud. Tak perlu kita merisaukan wilayah kuasa Tuhan. Lakukan saja apa yang diperintahkan olehNya. Itu saja sudah sangat cukup bagi kita.
Sekian, terima kasih atas perhatiannya.
Wa Allahu 'alam bi al-showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar