Senin, 22 Oktober 2012

Hindari Asap Galakkan Kota Sepeda.........Gunakan Sepeda, Warga Bersedia?

Tak dipungkiri, dimana-mana angkutan bermotor terus melaju menghabiskan sumber daya yang katanya kian menipis, mari galakkan sepeda demi kota yang asri.

sepeda Hindari Asap Galakkan Kota Sepeda

Gunakan Sepeda, Warga Bersedia?

Pertanyaan itu mungkin terputus begitu saja, mengingat kesibukan warga kota menilai bahwa becak dan sepeda tidak menghasilkan titik terang mengejar waktu dan kesibukan profesional muda. Satu hal yang pasti masalah kecepatan, semua tertunda dan mungkin jauh tak membantu kegiatan yang katanya harus ‘super cepat’.

 Kalau kita bicara soal energi, tentunya tak akan ada habisnya dan terbantahkan dengan kebutuhan manusia yang tak pernah cukup. Saya tak mau bicara soal energi, sulit dibahas dan diluar jangkauan #politik yang kita sama-sama tahu kemana dan untuk siapa energi kita. Yang menjadi pertanyaan, ketika kita berencana dan mengajak warga untuk ramai-ramai menggunakan becak dan sepeda, siapa yang bersedia?


Tidak itu saja, bagaimana pemerintah daerahnya? Apa di kota saya sangat mendukung? Sejauh ini saya tak melihat pengendara sepeda dipagi hari, apalagi melihat lintasan khusus sepeda, bahkan trotoar dipagi hari lebih sering digunakan sepeda motor. Menyedihkan, pagi hari yang seharusnya penuh udara segar terkontaminasi dengan karbon yang sering membuat sakit kepala.
Bagaimana dengan becak? Becak biasanya menunggu pelanggan mereka didepan jalanan kecil, atau berada di dekat sekolah. Dan sekarang kedudukan mereka banyak tergantikan dengan becak bermotor. Kemajuan dan murahnya teknologi bukan alasan menghapus kenderaan ramah lingkungan, bahkan Portland dan Copenhegen yang lebih maju dari kita masih mengutamakan sepeda..

Jikalau Pemerintah Mendukung Kota Sepeda

Impian, ternyata saya cuma mimpi,…. sejak kapan pemerintah kota saya berfikiran mewajibkan sepeda berkeliaran dijalanannya? Nantinya bakal jarang adanya pemeliharaan jalan yang awet, cat-cat marka tahan lama, kemudian dana alokasi pemeliharahan dialihkan atau ditambahkan ke perencanaan lain. Pemerintah kota saya setidaknya memikirkan penggunaan sumber daya dan efek gas rumah kaca, warga serasa mandi uap. Amsterdam, Portland, Copenhegen, Boulder, Sandnes, Berlin, masih banyak kota maju yang sudah mengenal mesin modern tapi mengagungkan sepeda.

 Mendayung tentunya menghasilkan keringat, apa warga mau datang ke kantor bermandikan keringat? Semua ini berawal dari kebiasaan, jam berapa biasanya Anda pergi kerja menggunakan kenderaan bermotor, artinya Anda harus bangun lebih pagi agar bisa menggunakan sepeda.

 Bukan zamannya lagi memikirkan nilai yang harus masuk ke kantong-kantong tak bertanggung jawab, setidaknya berfikir bahwa pemerintah dan warga tingga di kota yang sama nan terik.

sekian dan terima kasih......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar