Minggu, 09 Juni 2013

HIPMI, Berinovasi Lebih Menguntungkan Bangsa .


Terdapat dua jenis pengusaha, pengusaha yang berinovasi dan memberi nilai tambah kepada suatu barang atau jasa dan pengusaha yang tak memberi nilai tambah namun sekedar memperbanyak atau dikenal dengan istilah rent-seeker, pencari untung. Dalam prakteknya di lapangan, kedua hal itu seringkali kabur atau sulit dibedakan.
 “Namun percayalah, pada akhirnya yang memberi keuntungan bagi bangsa adalah mereka yang memberikan nilai tambah, mereka yang berinovasi,”
kategori pertama, yakni pengusaha yang menciptakan nilai, adalah yang merupakan pengusaha murni, real entrepreneur. Mereka adalah orang-orang yang menambah nilai pada kegiatan-kegiatan masyarakat dan pada pertukaran barang dan jasa. Sedangkan pengusaha yang kedua, tidak mencari nilai tapi sekadar membuat yang sudah ada, memperbanyak dan meraih untung sebanyak-banyaknya. “Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan berinovasi adalah sangat penting. Jangan sampai upaya untuk mencari untung justru menjadi spesialisasi,”

fakta sejarah bila sebuah bangsa ingin maju, maka yang paling penting dikembangkan adalah suplai golongan pengusaha berkualitas yang handal dan tangguh. Dalam hal ini, kualitas sangat menentukan, bukan hanya jumlahnya saja.

seorang pengusaha muda menjadi pengusaha Indonesia yang handal dan tangguh bagaikan upaya menumbuhkan tanaman yang baik. Upaya itu harus dimulai dengan pencarian benih unggul yang kemudian dipupuk dalam proses persemaian yang mumpuni. Tentu hal ini bukanlah proses pendek dan bukanlah pekerjaan satu-dua orang, namun sebuah proses panjang dari hulu ke hilir dan setidaknya tiga komponen harus terlibat, yakni pemerintah, pengusaha muda dan para pengusaha yang sudah mapan..


Para pengusaha muda, entrepreneur di negeri kita yang membutuhkan suasana yang baik untuk tumbuh dan mengumpulkan pengalaman.



Menuntaskan hambatan-hambatan yang menghalangi para pengusaha di daerah. Apakah hal itu terkait dengan perizinan, infrastruktur, pembiayaan atau kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah. Jadi, HIPMI harus membantu memikirkan hal-hal ekstra yang diperlukan para pengusaha muda agar bisa semakin berkembang.




 

mudah dipahami bahwa para pengusaha muda membutuhkan bantuan modal ventura (venture capital) untuk mengembangkan bisnisnya. Ini mengingat pada saat baru berkembang, sulit bagi pengusaha muda untuk bisa mengakses layanan bank yang sudah pada dasarnya bersikap konservatif. “Pemerintah harus turut aktif bagaimana menciptakan versi-versi baru permodalan demi membantu usaha kecil dan menengah yang baru tumbuh,”
 HIPMI sebagai organisasi pengusaha muda terus berupaya mendorong peran para pelaku ekonomi nasional dalam pembangunan. HIPMI juga terus berupaya mendorong peran pelaku ekonomi nasional dalam menyiapkan diri menjelang pasar bebas ASEAN yang akan berlangsung pada 2015...