Jumat, 26 Oktober 2012

POTREK KELUARGA...

Letakkan “dunia dalam genggaman” kita itu sejenak Sobat. Dan genggam dunia yang paling berharga dalam rumah kita, keluarga kita sendiri.

Ingat.. Dalam kerja, utamakan kualitas. Dalam keluarga, utamakan kuantitas. Karena dalam kuantitas bersama keluarga, akan terbentuk kualitas yang seutuhnya.

 


































Kisah Qurban...

Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (Al Hajj: 34).

1. Qurban Di masa Nabi Adam As.
"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa". (Al Maidah: 27).
Allâh memerintah Adam agar mengawinkan Qabil dengan saudara perempuan kembar Habil yang bernama Lubuda yang tidak bagus rupa, dan mengawinkan Habil dengan saudara perempuan kembar Qabil yang bernama Iqlima yang cantik rupa. Pada saat itu Adam dilarang Allâh mengawinkan perempuan kepada saudara laki-lakinya yang kembar. Namun Qabil menolak hal ini, sementara Habil menerima. Qabil ingin kawin dengan saudara perempuan kembarnya sendiri yang cantik rupa. Maka Adam menyuruh kedua anaknya untuk berqurban, siapa yang diterima qurbannya, itu yang menjadi suami bagi saudara perempuan kembar Qabil yang cantik
Kemudian kedua anak Adam itu berqurban, Habîl adalah seorang peternak kambing dan ia berqurban denganKambing Qibas yang berwarna putih, matanya bundar dan bertanduk mulus, dan berqurban dengan jiwa yang bersih. Dan Qabil adalah tukang bercocok tanam, Ia berqurban dengan makanan yang jelek, dan niat yang tidak baik. Maka diterima qurbannya Habil dan tidak diterima qurbannya Qabil. Dan qurban-qurban itu diletakkan di sebuah gunung dan tanda diterimanya qurban itu ialah dengan datangnya api dari langit lalu membakarnya. Dan ternyata api menyambar Kambing Qibas qurbannya Habil, sebagai tanda diterima qurbannya. Melihat hal demikian Qabil marah, dan membunuh saudaranya.

2. Qurban di masa Nabi Idris As.
Disunnahkan kepada kaum Nabi Idris As yang taat kepadanya antara lain; beragama Allâh, bertauhid, ibadah kepada khaliq, membersihkan jiwa dari siksa akhirat dengan cara beramal shalih di dunia, bersifat Zuhud, adil, puasa pada hari yang ditentukan pada tiap bulan, berjihad, berzakat dan sebagainya. Dan bagi kaum Idris ditetapkan hari-hari raya pada waktu-waktu yang tertentu, serta berqurban; di antaranya saat terbenam matahari ke ufuk dan saat melihat hilal. Mereka diperintah berqurban antara lain dengan al-Bakhûr (dupa atau wangi-wangian), al-Dzabâih (sembelihan), al-Rayyâhîn (tumbuhan-tumbuhan yang harum baunya), di antaranya al-Wardu (bunga ros), dan al-hubûb biji-bijian, seperti al-Hinthah (biji gandum), dan juga berqurban dengan al-Fawâkih (buah-buahan), seperti al-‘Inab (buah anggur).

3. Qurban di masa Nabi Nuh As.
sesudah terjadi taufan (banjir) Nûh, Nabi Nûh As membuat tempat yang sengaja dan tertentu untuk meletakkan qurban, yang nantinya qurban tersebut sesudah diletakkan di tempat tadi dibakar.

4. Qurban di masa Nabi Ibrohim As.
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun. Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anak kesayangan. Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya, sebagaimana firman Allah dalam surat Ash-Shaffaat: 102 :
“Maka ketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha, Ibrahim berkata: Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmu” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Kambing Qibas Dalam mimpinya, Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail. Ketika sampai di Mina, Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah, malamnya di Mina, Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula. Ibrahim kemudian mengajak putranya, Ismail, berjalan meninggalkan tempat tinggalnya, Mina. Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah, syaitan menggoda Siti Hajar: “Hai Hajar! Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismail?”. Akhirnya Siti Hajar, sambil berteriak-teriak: “Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau diapakan anakku?” Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut.
Setibanya di Jabal Qurban, sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya. Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Rencana itu pun berubah drastis, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107:
“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya. Dan Kami panggillah Dia: "Hai Ibrohim, “Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik”. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar “.
5. Qurban di masa Nabi Musa As.
Penyembelihan qurban berlaku hingga zaman Nabi Musa As. Nabi Musa membagi binatang yang disediakan untuk qurban kepada dua bagian, sebagian dilepaskan saja dan dibiarkan berkeliaran sesudah di beri tanda yang diperlukan. Dan sebagian lagi disembelih.
6. Qurban Bani Isroil.
Ummat dulu sebelum kita, jika seorang dari mereka berqurban, orang-orang keluar menyaksikan apakah qurban mereka itu diterima atau tidak. Jika diterima datang api putih (Baidhâ`u) dari langit membakar apa yang diqurbankan. Jika qurbannya tidak diterima, api itu tidak muncul. Dan rupa api itu Lâ dukhâna lahâ wa lahâ dawiyun (api yang tidak berasap dan berbunyi). Dan bila seorang laki-laki dari mereka (Bani Isrâ’îl) bershadaqah, jika diterima turun api dari langit, lalu membakar apa yang mereka sodaqohkan.
7. Qurban di masa Nabi zakaria As dan Nabi Yahya As.
Nabi Zakaria As dan Nabi Yahya As adalah di antara nabi dan rosul dari Bani Isroil, pada keduanya ada qurban. Dan qurbannya adalah binatang dan Amti'atun  (barang-barang) lalu di bakar api.
8. Qurban Pada Bangsa Yahudi dan Nashrani
Bangsa Yahudi merupakan sebagian dari bani Isrâ’îl. Sementara Bani Isrâ’îl adalah keturunan Nabi Ya’qub As. Nabi Ya’kub bergelar, Isrâ’îl. Pada bangsa Yahudi terdapat qurban yang biasa mereka lakukan demikian juga pada bangsa Nashrani. Qurban pada bangsa Yahudi dan bangsa Nashrani, yaitu melakukan pengurbanan dengan membakar sebagai sesaji yang bertujuan mengingat-ingat kesalahan, yaitu dengan menyembelih sapi dan kambing jantan yang mulus, tidak cacat. Dengan menghidangkan: tepung, minyak dan susu. Qurban karena adanya ketentraman, sebagai rasa syukur kepada al-Rabb . Qurban pada bangsa Nashrani, antara lain: Persembahan missa seorang Kahin berupa roti dan arak. Yang menurut keyakinan pada mereka hakekatnya, roti dan arak yang mereka qurbankan ditukar dengan daging dan darah al-Masih.
9. Qurban Pada Bangsa Arab Jahilliyah.
Bangsa Arab Jahiliyah juga suka berqurban. Qurban mereka dipersembahkan untuk berhala-berhala yang mereka sembah. Qurbannya ada binatang yang disembelih untuk berhala, dan ada binatang yang dilepas bebas berkeliaran, juga untuk berhala.
Cara qurban Arab Jahiliyah, yaitu mereka jika menyembelih binatang qurban, seperti unta, mereka percikan daging dan darahnya pada al-baet (ka’bah).
Arab Jahili jika mereka menyembelih binatang, memercikan darahnya pada permukaan ka’bah, dan memotong-motong dagingnya lalu mereka simpan di atas batu.
Selain qurban yang disembelih, juga ada qurban Jahiliyah yang dilepas untuk sembahan mereka, yaitu Bahîrah, sâibah, washîlah, hâm.
* Bahîrah, ialah unta betina yang telah beranak lima kali, dibebaskan, tidak boleh di ganggu. Jika anak yang kelima jantan, mereka sembelih dan boleh dimakan baik oleh laki-laki atau perempuan. Jika Betina dibelah telinganya, dan hanya dapat diambil manfaatnya oleh laki-laki, tidak boleh oleh wanita. Jika betina itu mati, halal, baik bagi laki-laki atau wanita.
* Sâibah, yaitu unta jantan yang dilepas tidak boleh diganggu karena dipakai nazar pada Thaugut-thaugut mereka. Orang Arab Jahiliyyah jika mereka sakit atau sesuatu yang hilang kembali lagi, mereka jadikan unta jantan saibah ini sebagai qurban.
* Washîlah, ialah domba betina jika melahirkan betina, mereka makan. Jika lahir jantan dipersembahkan buat Tuhan mereka. Jika kembar, mereka tidak menyembelih yang jantan karena buat Tuhan mereka.
Hâmialah unta jantan yang telah dapat membuntingkan unta betina 10 kali, tidak boleh diganggu-gugat lagi, untuk Tuhan mereka.
Sembelihan Jahiliyyah itu terbagi tiga:
1. Untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang dipuja. Sembelihan untuk maksud ini dibakar, mereka ambil kulitnya saja, dan mereka berikan kepada Kahin (dukun).
2. Untuk meminta ampun. Untuk maksud ini, dibakar separuh, dan separuhnya lagi diberikan kepada kahin (dukun).
3. Untuk memohon keselamatan. Untuk maksud ini mereka makan.

10. Qurban Abdul Muthalib (Kakek Nabi SAW).
Pada waktu Ayah Nabi, Abdullah bin Abdul Muthalib, belum dilahirkan. Abdul Muthalib pernah bernazar kepada berhalanya, bahwa jika anaknya laki-laki sudah ada sepuluh orang , maka salah seorang dari mereka akan dijadikan qurban di muka berhala yang ada di sisi Ka'bah yang biasa di puja oleh bangsawan Quraisy. Oleh sebab itu, setelah istri Abdul Muthalib melahirkan anak laki-laki maka mereka itu genaplah sepuluh orang.
Abdul Muthalib bermimpi pada suatu malam ada suara yang memanggil, yang ia tidak mengerti maknanya, yaitu, Ihfir Thayyibah!, lalu pada malam kedua bermimpi lagi, Ihfir Barrah!, berikutnya bermimpi, Ihfir Madhmûnah! dan malam keempat suara dalam mimpinya yaitu, Ihfir Zamzam!. Setelah itu baru ia mengerti dan bermaksud untuk melaksanakan mimpinya itu.
Sebelum pelaksanaan qurban itu, Abdul Muthalib mengumpulkan semua anak laki-lakinya dan mengadakan undian. Pada saat itu undian telah jatuh pada diri Abdullah. Padahal Abdullah itu seorang anak yang paling muda, yang paling bagus rupanya, dan yang paling dicintainya. Tetapi apa boleh buat, undian jatuh kepadanya, dan Abdullah menurut saja apa yang menjadi kehendak ayahnya.
Seketika tersiar kabar di seluruh kota Mekkah, bahwa Abdul Muthalib akan mengurbankan anaknya yang paling muda. Namun ketika itu orang-orang quraisy menolak dan menghalanginya. Hingga mereka mendatangi seorang al-‘Arâfat yaitu kahin di Yatsrib. Kahin Yatsrib menghukumi mereka supaya mengundi antara Abdullah dengan unta. Bila keluar unta, maka sembelih unta. Jika yang keluar Abdullah maka setiap kali keluar diganti dengan 10 ekor unta. Lalu mereka kembali ke Makkah, dan melakukan undian antara Abdullah dengan 10 ekor unta. Undian pertama keluar Abdullah, lalu diganti dengan 10 ekor unta. Hal ini berulang sampai undian yang kesembilan yang keluar Abdullah, baru yang kesepuluh keluar unta. Maka Abdul Muthalib mengganti Abdullah  dengan 100 ekor unta untuk berqurban. Dan dengan demikian Abdullah urung untuk dijadikan qurban oleh ayahnya.
Dengan adanya peristiwa itu. Maka Nabi SAW setelah beberapa tahun lamanya menjadi rosul pernah bersabda,'Aku anak laki-laki dari dua orang yang di sembelih "Ibnu Dzabihain"."

11. Qurban Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW melakukan qurban pada waktu Haji Wada di Mina setelah solat Iedul Adha. Beliau menyembelih 100 ekor unta, 70 ekor di sembelih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor di sembelih oleh Sayyidina Ali Ra.
"Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat). kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur." (Al Hajj:36).
Ayat ini menjelaskan binatang yang dijadikan qurban, tujuan qurban, cara menyembelih hewan qurban, kapan memakan daging qurban, siapa yang dapat memakan daging qurban. Binatang qurban, yaitu al-Budnu, dalam bahasa ialah nama yang khusus bagi unta. Sedangkan sapi dipandang sama menempati tempat unta dalam hukumnya karena Nabi Saw berkata, "Unta dijadikan dalam tujuh (bentuk) dan sapi merupakan bagian dari ketujuh bentuk itu."
WaAllhu A'lam bi showab.
Dari berbagai sumber.

Selasa, 23 Oktober 2012

Tsunami Matahari

Tsunami Matahari dan Teori tentang Musnahnya Alam. 

 Ada perbedaan antara apa yang disebut dengan Lidah Api dan Tsunami Matahari. Lidah Api Matahari itu merupakan respon matahari menerima aliran energy dari space di sekitar matahari. Respon itu merupakan bentuk keseimbangan. Besar-kecilnya respon itu dapat diukur dari panjang dan besarnya Lidah Api yang dijulurkan Matahari. Lidah api ada yang panjangnya sejauh 1000 kilo meter dari lapis luar matahari, atau panjangnya kira-kira sama dengan pulau Jawa. Ada juga yang panjangnya mencapai lebih dari satu juta kilometer. Lidah Api yang terpanjang ini seringkali mencapai Merkurius, maka Merkurius senantiasa terbakar. Bahkan, ketika posisi Bumi tidak terbentengi oleh Venus dan Merkurius, Lidah Api Matahari ini bisa mencapai Bumi. Ketika Bumi terbentengi, dan Merkurius terbakar, gelombang panas LIdah Api itu bisa mencapai Bumi, yang menyebabkan mengganggu magnet alam, mengganggu system satelit buatan manusia, sehingga system komunikasi terganggu.
Efek yang terjadi di Bumi seperti itu bisa juga disebabkan oleh Tsunami Matahari. Bahkan bisa lebih besar dampaknya. Sistem kelistrikan yan digarap manusia dapat mengalami gangguan berupa mati total. Iklim juga bisa berubah. Pada musim kemarau, bisa saja mengalami hujan yang sangat lebat disertai hujan petir, dan air hujannya terasa hangat. Begitu pula ketika musim penghujan, hujan akan tambah semakin lebat. Langit akan penuh electron. Sangat membahayakan bagi penerbangan. Di lapisan udara atas, kondisi oksigen bisa rusak, tetapi di lapisan bawah (permukaan bumi) cenderung normal. Efek langsungnya tidak berbahaya, tetapi efek lanjutan dalam jangka waktu ke depan akan berbahaya. Misalnya, akan terjadi kemarau yang berkepanjangan, munculnya udara yang mengandung racun, dan sebagainya.
Tsunami Matahari ini merupakan kejadian alami Matahari karena terjadinya adanya pelepasan energy inti Matahari akibat akumulasi panas yang ditimbulkan selama perputarannya. Panas yang terjadi di inti Matahari ini mengakibatkan aliran masuk energy dari space di sekitar Matahari untuk menggantikan energy inti atau mengisi ruang di inti Matahari. Pada saat itu terjadi, maka energy di sekitar Matahari akan tersedot. Sebagai penyeimbangnya, maka Matahari mengeluarkan Lidah Api.
Dampak yang lebih buruk dari Tsunami Matahari ini bisa mengakibatkan terlepasnya kerak matahari. Ketika kerak Matahari terlempar, maka serpihan-serpihannya yang berupa gas padat itu akan berhamburan menghantam tata surya yang ada di sekitarnya. Jika serpihan kerak Matahari itu mengenai planet, bintang-bintang, atau benda-benda langit di sekitar tata surya itu, maka akan mengakibatkan kerusakan yang dahsyat. Sebagai perkiraan, jika ada serpihan kerak matahari sebesar bola kaki, maka bisa mengakibatkan kebakaran hebat seluas satu daerah Kabupaten.
Terlepasnya kerak akan terjadi jika pelepasan energy dari inti Matahari sangat besar. Jika terjadi hal seperti itu, maka berarti Matahari sedang melakukan peremajaan energy. Peremajaan energy seperti itu sebenarnya bukan hanya terjadi pada Matahari saja, namun seluruh bintang-bintang mempunyai peluang seperti itu. Bahkan, mereka bukan hanya terbatas pada kondisi peremajaan saja, bahkan keausan total dari benda-benda seperti itu bisa terjadi. Kondisi yang terakhir ini yang menyebabkan musnahnya benda tersebut dari alam semesta raya ini. Maka, matahari ataupun bumi, bulan, dan planet-planet lain sejatinya bisa hancur dan musnah.
Sebenarnya, ketika kita mau melihat atau berandai dampak yang paling buruk. Mataharipun bisa meledak dan musnah dari alam semesta. Seandainya Matahari meledak, maka serpihan-serpihannya akan menghantam planet, bintang-bintang, dan benda-benda langit lain di sekitarnya. Semua yang terkena serpihan itu akan mengalami terbakar dan bisa mengakibatkan kehancuran. Kondisi yang paling menghancurkan adalah disebabkan oleh sedotan energy yang dayanya super sangat besar yang akan menyedot seluruh materi tata surya masuk ke dalam putaran arus energy tersebut. Ketika semua tersedot ke dalam pusaran itu, maka semuanya akan hangus dan hancur menjadi partikel-partikel terkecil atau atom-atom. Kondisi tarikan ni akan bertahan dalam waktu yang lama hingga seluruh materi yang ada dalam grafitasinya tersedot musnah. Hal ini sesuai dengan teori para ahli yang mengatakan bahwa ketika sebuah bintang meledak, maka akan terbentuk black hole yang menyedot semua materi di sekitar obyek yang meledak itu. Materi yang tersedot tadi juga akan "menghilang" lalu menjadi atom-atom.
Hasil pengamatanku menunjukkan bahwa hampir setiap hari terdapat setidaknya satu tata surya hilang. Bahkan sering kali dua atau tiga tata surya yang musnah karena aus. Sebagaimana hukum keseimbangan, ketika ada yang hilang, maka ada juga yang baru. Hilang dan munculnya tata surya baru itu jauh berada di bagian alam semesta yang itu tidak pernah terbayangkan sedikitpun oleh manusia. Tempatnya teramat sangat jauh. Adanya kondisi seperti itu di dalam sistem tata surya lain, maka bukan mustahil suatu saat system tata surya kita ini juga akan musnah. Kalaupun system tata surya kita ini hilang, maka dampaknya teramat sangat kecil sekali, bahkan nyaris tidak berdampak apapun bagi keseimbangan system alam semesta raya ini. Sebagai ibaratnya, kalaupun tata surya kita ini musnah, maka tidak akan masuk dalam berita Koran. Karena, system tata surya ini teramat sangat kecil jika dipandang dari sudut pandang keselurhan alam. Tata surya yang kita tempati ini tidak kelihatan. Bagaikan satu butir pasir di pantai. Kehilangannya tidak mengakibatkan apa-apa.
Oleh karena itu, yang terpenting bagi kita adalah kesadaran bahwa alam ini memang bisa rusak dan musnah, dan itu tidak perlu kita risaukan. Karena Tuhan dengan segala kemaha kuasaanNya tentu telah mempunyai agenda sendiri tentang kita manusia, alam, kelangsungan, kehancuran, penyelamatan, dan sebagainya. Berdasar kesadaran itu, maka kita perlu tetap bergiat untuk melakukan hal terbaik sesuai perintah Tuhan, merealisasikan kekhalifahan kita sebagai khalifah di muka bumi, agar kondisi rahmatan lil 'alamin betul-betul segera terwujud. Tak perlu kita merisaukan wilayah kuasa Tuhan. Lakukan saja apa yang diperintahkan olehNya. Itu saja sudah sangat cukup bagi kita.
Sekian, terima kasih atas perhatiannya.
Wa Allahu 'alam bi al-showab.

Senin, 22 Oktober 2012

Hindari Asap Galakkan Kota Sepeda.........Gunakan Sepeda, Warga Bersedia?

Tak dipungkiri, dimana-mana angkutan bermotor terus melaju menghabiskan sumber daya yang katanya kian menipis, mari galakkan sepeda demi kota yang asri.

sepeda Hindari Asap Galakkan Kota Sepeda

Gunakan Sepeda, Warga Bersedia?

Pertanyaan itu mungkin terputus begitu saja, mengingat kesibukan warga kota menilai bahwa becak dan sepeda tidak menghasilkan titik terang mengejar waktu dan kesibukan profesional muda. Satu hal yang pasti masalah kecepatan, semua tertunda dan mungkin jauh tak membantu kegiatan yang katanya harus ‘super cepat’.

 Kalau kita bicara soal energi, tentunya tak akan ada habisnya dan terbantahkan dengan kebutuhan manusia yang tak pernah cukup. Saya tak mau bicara soal energi, sulit dibahas dan diluar jangkauan #politik yang kita sama-sama tahu kemana dan untuk siapa energi kita. Yang menjadi pertanyaan, ketika kita berencana dan mengajak warga untuk ramai-ramai menggunakan becak dan sepeda, siapa yang bersedia?


Tidak itu saja, bagaimana pemerintah daerahnya? Apa di kota saya sangat mendukung? Sejauh ini saya tak melihat pengendara sepeda dipagi hari, apalagi melihat lintasan khusus sepeda, bahkan trotoar dipagi hari lebih sering digunakan sepeda motor. Menyedihkan, pagi hari yang seharusnya penuh udara segar terkontaminasi dengan karbon yang sering membuat sakit kepala.
Bagaimana dengan becak? Becak biasanya menunggu pelanggan mereka didepan jalanan kecil, atau berada di dekat sekolah. Dan sekarang kedudukan mereka banyak tergantikan dengan becak bermotor. Kemajuan dan murahnya teknologi bukan alasan menghapus kenderaan ramah lingkungan, bahkan Portland dan Copenhegen yang lebih maju dari kita masih mengutamakan sepeda..

Jikalau Pemerintah Mendukung Kota Sepeda

Impian, ternyata saya cuma mimpi,…. sejak kapan pemerintah kota saya berfikiran mewajibkan sepeda berkeliaran dijalanannya? Nantinya bakal jarang adanya pemeliharaan jalan yang awet, cat-cat marka tahan lama, kemudian dana alokasi pemeliharahan dialihkan atau ditambahkan ke perencanaan lain. Pemerintah kota saya setidaknya memikirkan penggunaan sumber daya dan efek gas rumah kaca, warga serasa mandi uap. Amsterdam, Portland, Copenhegen, Boulder, Sandnes, Berlin, masih banyak kota maju yang sudah mengenal mesin modern tapi mengagungkan sepeda.

 Mendayung tentunya menghasilkan keringat, apa warga mau datang ke kantor bermandikan keringat? Semua ini berawal dari kebiasaan, jam berapa biasanya Anda pergi kerja menggunakan kenderaan bermotor, artinya Anda harus bangun lebih pagi agar bisa menggunakan sepeda.

 Bukan zamannya lagi memikirkan nilai yang harus masuk ke kantong-kantong tak bertanggung jawab, setidaknya berfikir bahwa pemerintah dan warga tingga di kota yang sama nan terik.

sekian dan terima kasih......

Ketika Sandal Tak Diperlukan

Seorang anak bertanya pada Ibunya, kapan waktunya memakai sandal? Hanya ketika jalanmu dialas karpet dan gunakan sandal jepit.
Sederhana,… tapi anak anak ini memang tak pernah menggunakan sandal dan hanya digunakan pada saat acara resmi. Tak heran kalau sandal jepit bisa awet hinggu 4 tahun lebih. Ini hanya sepenggal cerita tentang anak anak yang mungkin sudah menjadi tetangga kalian.

bocah pemulung Ketika Sandal Tak Diperlukan 

Bukan Mencuri Sandal

Si Mbok pernah bercerita padaku bahwa anak anak seusianya dahulu tak pernah menggunakan sandal tapi bukan berjalan di atas aspal saat siang hari. Tapi dua bocah ini merasa sangat nyaman berjalan di terik matahari seharian. Menurut mereka sandal hanya akan mempersulit gerak, tak bebas, bahkan sulit berlari. Tak semua anak anak pemulung tanpa sandal berkelakuan baik,

Ada yang mempunyai tabiat buruk seperti mengambil barang yang belum waktunya dibuang, atau nekat memasuki pagar orang lain. Sebut saja namanya Rudi, sepulang sekolah langsung membawa karung yang berusaha membantu orang tuanya mencukupi kebutuhan hidup. Aku bukan bicara soal kejahatan ketika seorang anak mencuri sandal, padahal kalaupun dilakukan hanya untuk digunakan sendiri karena memang tak memiliki.
Banyak cerita yang dilalui, pernah melompati pagar karena kejaran anjing pemilik rumah hingga ‘burungnya’ mengalami nasib tragis satu jahitan. Ya, hanya karena mencuri sandal, tapi nafsu anak anak merasa ingin secepatnya memperoleh barang yang di inginkan. Belum lagi kalau mereka berpapasan dengan pemulung dewasa, sepertinya harus merelakan barang apapun yang diambil. Dari pengalaman ini saja sudah cukup menjadi alasan untuk melepaskan sandal, bukannya tak ingin memakai tapi memang merepotkan ketika melarikan diri.
Rudi, termasuk siswa yang paling sering mengotori lantai sekolah karena tak menggunakan alas kaki. Bukan hanya dia, tapi beberapa siswa di pinggiran ternyata masih tak menggunakan sandal. Bukan karena terbiasa, tapi memang tak memiliki sepatu dan itupun harus berjuang sendiri membeli berbagai peralatan sekolah. Kok bisa?… Padahal dana pemerintah untuk membantu mereka bersekolah telah dikucurkan tapi kita masih melihat realitas sosial seperti ini. Permasalahannya bukan pada dana, tapi uang itu digunakan untuk keperluan lain. Begitulah kehidupan kelas bawah yang terpaksa memotong kepentingan lain hanya untuk sesuap nasi.

Uluran Tangan, Atau Memberi Sandal?

Ah,… aku berfikir kalau sekarang disetiap sudut jalan mengaharapkan uluran tangan dan merasa bosan harus mengeluarkan recehan setiap beberapa langkah. Maksudku,… apakah mereka benar-benar tak mampu hingga harus mengeluarkan koin di kantongku? Ini hanya pertanyaan besar yang sulit dijawab, dan sebenarnya aku tak mampu membedakan aktor diantara mereka.
Tak harus dengan koin, seperti anak anak pemulung ini yang bisa dibantu tanpa mengeluarkan sepeserpun dari kantong kalian. Memberikan beberapa kaleng minuman bekas sudah cukup membantu, apalagi anak anak seperti Rudi cukup banyak jumlahnya dan punya persaingan tersendiri.

 Aku pernah memikirkan satu hal, kalau saja anak anak pemulung itu berhasil mengumpulkan uang, apakah mereka nantinya membeli sepatu & sandal atau malah disalah gunakan orang tuanya.